07 September 2013

Membuat Kebahagiaan (Revisi)

     GAK NGERTI, apa ini yang ada dalam pikiran? Kata Facebook, "What's your mind?". Kata Twitter, "What's happen?" dan masih banyak orang yang nanya mirip-mirip kaya gitu, gue bingung jawabnya karena gue sendiri gak ngerti apa yang ada dalam otak gue. 
     SEBENERNYA GUE pengen cerita biar beban yang ada dalam otak gue berkurang, tapi lagi-lagi gue bingung harus cerita dari mana. 

     "Kenapa, Char? Cerita atuh," temen gue nanya. 

     "Gak tau. Gue bingung ceritanya, gue juga belum ngerti kenapa gue ini," Jawab gue dengan datar.

     Dia mencoba meyakinkan gue untuk bercerita, "Ah, aneh lo. Itu karena cinta? Keluarga? Atau apa?" tanyanya lagi.

      Lagi, gue bingung harus cerita apa, banyak yang sebenarnya pengen gue ceritain, tapi GUE GAK TAU apa yang ada di otak gue. 
     Gue menutup mata dan mencoba berfikir, apa yang sedang ada dalam otak gue yang membuat terasa berat lebih berat dari berat badan Badak Cula Satu. "Mungkin tentang pilihan dan cinta, tapi entahlah, gue belum ngerti sepenuhnya," jawab gue. "Kalo gue udah tau jawabannya, pasti gue kasih tau lo," lanjut gue.

      Dia mencoba menenangkan diri gue dan coba membiarkan gue untuk menyendiri menenangkan diri, "Ya udah, stabilkan dulu emosi lo, tenangin diri lo, biar nanti lo ngerti apa yang ada dalam otak lo itu, oke?" 

      "siap bos!" jawab gue dengan tegas bercampur senyum.

     Sampai gue tulis cerita ini, gue belum tau apa yang sebenarnya ada dalam otak gue, tapi gue memperkirakan 'cinta' lah penyebabnya. 
      CINTA MEMANG rumit tapi gue butuh kerumitan itu, rumit yang membawa kebahagiaan. Walaupun beban yang ada dalam otak gue belum terungkap, gue merasakan hal yang berbeda saat ada seseorang yang memberikan 'suntikan' semangat. Seperti orang-orang itu, seseorang itu pun bertanya yang sama, tapi gue inget pertanyaan yang menurut gue agak berbeda, "Udah menemukan bahagia?" tanyanya.

      Tanpa pikir panjang gue jawab, "Belum."

     "Masa cuma nyari bahagia susah amat. Bahagia itu kita sendiri yang buat, bukan orang lain!" Dia bicara setengah menyindir gue.

     "Membuat bahagia emang mudah, tapi membuat bahagia bersama orang yang kita sayang butuh perjuangan." balas gue dengan yakin.

       Setelah gue bilang gitu, dia gak mengeluarkan sepatah kata pun dari bibirnya. Suasana hening.

      "Emm..,, kenapa?" tanya gue. Gue takut salah ngomong sama dia.

   "Kamu bener, emang susah buat bisa bahagia sama orang yang kita sayangi," katanya sambil tersenyum. 

     Akhirnya gue lega, ada orang yang sama kaya gue. Semua orang bisa merasakan saat-saat yang paling buruk dalam hidupnya, tapi bagi gue ini bukan masa buruk, cuma gue kekurangan kebahagiaan yang penuh dalam kehidupan. Tindakan gue sekarang adalah menciptakan kebahagiaan buat diri gue dan orang yang (nantinya) gue sayangi. 


Twitter: @CharlyFbh